Alumni Nakasone

Era Baru Kappija Dimulai di Surabaya–Bromo

EDITORIAL

Ada momen-momen tertentu dalam perjalanan sebuah organisasi ketika langkah kecil berubah menjadi lompatan besar. Tahun 2025 menjadi salah satunya. Di Surabaya, saat RLF, NLF, IYLA, Rapimnas, dan Munas berkumpul dalam satu tarikan napas, Kappija 21 menemukan kembali denyutnya—lebih kuat, lebih terbuka, dan lebih siap menantang masa depan.

Dalam satu panggung yang mempertemukan delegasi ASEAN–Jepang, para alumni senior, pengurus pusat, hingga pengda dari berbagai provinsi, kita melihat satu hal yang sama: kerinduan untuk menghidupkan kembali energi Kappija, bukan sebagai organisasi nostalgia, tapi sebagai jaringan strategis yang relevan bagi zaman.

BPIP bersama Kappija21

Rapimnas menjadi titik balik penting. Bukan hanya soal laporan kegiatan atau daftar kendala, tetapi tentang keberanian membaca arah baru hubungan Indonesia–Jepang. Ketika perubahan terjadi di Jepang—efisiensi JICA, ketatnya kompetisi global, dan desakan aging population—Kappija tidak bisa lagi berdiri pada pola lama. Kita harus beralih dari “penerima” menjadi pemberi kontribusi. Dari menunggu peluang, menjadi pencipta peluang.

Di forum itu, suara-suara dari Pengda bergema jujur: keterbatasan SDM, minim kegiatan rutin, tantangan mobilitas, hingga kebutuhan untuk rapat yang ringan dan tidak kaku. Namun justru di balik keluhan itulah muncul harapan: keinginan untuk bergerak, untuk menyambung kembali tali koordinasi yang sempat longgar.

Dan puncaknya, ketika Munas digelar karena kuorum tercapai, seluruh suara bulat mendukung Sjahriati Rochmah sebagai Ketua Umum periode 2026–2029. Kaderisasi bukan hanya formalitas di atas kertas; ia hidup hari itu, disaksikan oleh semangat persaudaraan yang hangat dan kepercayaan yang murni.

Rangkaian RLF 2025—dari City Tour, RS Menur, Gala Dinner, hingga sunrise dan gurun pasir Bromo—bukan sekadar acara. Ia adalah simbol bahwa Kappija bisa bergerak, berkolaborasi, dan memberi pengalaman lintas budaya yang mengubah perspektif. Dari Surabaya ke Bromo, dari forum formal ke panggung budaya, dari diskusi serius ke tarian perpisahan—semua merangkai satu pesan: Kappija bangkit dengan cara yang baru.

foto bersama di Rs Menur

Kini perjalanan berikutnya dimulai. Kita membawa mandat besar: memperkuat jejaring, membangun skema kerja sama baru dengan Jepang, mengkaji pendirian LSP/LPK, serta menyusun pola kegiatan nasional yang memberi arah bagi seluruh Pengda. Kappija 21 memasuki fase baru—lebih adaptif, lebih fleksibel, dan lebih relevan dengan kebutuhan generasi muda Indonesia.

Di tengah perubahan global yang begitu cepat, satu hal tetap sama: semangat saling menguatkan yang menjadi DNA Kappija sejak awal berdiri. Dan selama api itu terus dijaga, kita tidak sekadar melanjutkan sejarah—kita sedang menulis bab berikutnya.

Kappija 21 melangkah ke ketinggian baru. Bersama. Lebih kuat. Lebih berarti.

https://kappija21.org

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*
*

Alumni Nakasone