Kappija-21 Gelar National Leader Forum 2023, Asah Kemampuan dan Perkuat Persahabatan
Hari ke dua pelaksanaan National Leader Forum tahun 2023 yang diselenggarakan Keluarga Alumni Persahabatan Pemuda Indonesia Jepang Abad 21 (KAPPIJA-21) bertempat di Lapangan Batalyon Artileri Pertahanan Udara 1/Purwa Bajra Cakti Tangerang Selatan. Kegiatan berupa Fun Game dan Outbond. Diantaranya, estafet sarung, memindahkan bola, dan beberapa games lain yang melibatkan seluruh peserta. Dilanjutkan dengan seluruh peserta mencoba belajar panahan yg dipandu oleh tim Batalyon Arhanud 1 Rajawali.
Para peserta belajar cara memanah yang benar agar tepat sasaran. Posisi tangan, kaki dan tubuh, cara membidik, kemudian cara melepas anak panah. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan keakraban dan kebersamaan atau team work antar anggota dan pengurus pusat dan daerah.
Fun Game & Belajar Memanah
Dilanjutkan dengan kunjungan ke cagar budaya Kota Tangerang, Museum Benteng Heritage. Bangunan benteng diperkirakan dibangun pada pertengahan abad 17 dan merupakan salah satu bangunan tertua di kota Tangerang.
Di sinilah cikal bakal pusat kota Tangerang, yang dulunya disebut kota Benteng terbentuk. Diresmikan sebagai museum pada 11 November 2011. Bangunan ini dulu merupakan rumah organisasi tempat perkumpulan. Saat ini bangunan tersebut dimiliki oleh pribadi warga keturunan Tionghoa. Tembok bangunan ini masih asli dibangun dengan bahan batubata merah, kapur, pasir dan putih telor. Berbagai ornament berbahan kayu jati dari abad ke 17. Lantai bangunan terbuat dari terakota asli yang dibawa langsung dari Cina. Dulu digunakan sebagai pemberat kapal. Bagian dalam bangunan terdapat gerbang berwarna merah yang dulu digunakan sebagai background pertunjukan wayang.
Kunjungan dilanjutkan ke Masjid Raya Al Azhom yg merupakan masjid terbesar di Kota Tangerang. Masjid ini memiliki 5 kubah besar dan 4 buah Menara. Dibangun 7 Juli 1997 di atas lahan seluas 2,25 ha. Luas bangunan 5775 meter persegi. Kunjungan selanjutnya ke Museum Juang Taruna Tangerang. Di area tersebut terdapat makam perwira Daan Mogot dan beberapa taruna lain yang wafat pada saat pertempuran Lengkong, 25 Januari 1946. Malamnya dilanjutkan dengan Silaturahmi antar Angkatan.
