Presiden Kappija 21 Tegaskan Peran Generasi Muda dan Nilai Pancasila dalam Pembukaan RLF ke-29
Surabaya — Pembukaan Regional Leaders Forum (RLF) ke-29 di Hotel Morazen Surabaya menandai dimulainya rangkaian besar agenda Kappija21 tahun 2025, yang meliputi National Leaders Forum (NLF), International Youth Leaders Academy (IYLA), Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas), hingga Musyawarah Nasional (Munas). Forum ini menjadi momentum penting bagi Kappija21 untuk menegaskan kembali perannya dalam memperkuat persahabatan ASEAN–Jepang sekaligus menyiapkan generasi muda sebagai pemimpin masa depan.

Surabaya dan Spirit Persatuan dalam Keberagaman
Dalam pidato pembukaannya, Presiden Kappija21 Dr. Sjahriati Rochmah menyampaikan bahwa Surabaya—kota pahlawan dan simbol persatuan dalam keberagaman—merupakan tempat yang tepat untuk membahas masa depan kerja sama kawasan. Ia menegaskan bahwa meski para peserta datang dari berbagai negara dan latar belakang, seluruhnya dipersatukan oleh visi yang sama: membangun masa depan yang damai melalui persahabatan dan kolaborasi.
Menyiapkan Generasi Muda di Tengah Tantangan Global
Dr. Sjahriati menyoroti tantangan era globalisasi, percepatan teknologi, serta derasnya arus informasi dan disinformasi. Menurutnya, kondisi ini menuntut kesiapan generasi muda yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga kuat dalam karakter, etika, dan kepemimpinan.

Ketika pemuda diberi ruang, nilai persahabatan berubah menjadi kepemimpinan
Karena itu, Kappija21 secara konsisten melibatkan generasi muda melalui rangkaian NLF, IYLA, dan AJAFA, serta mengundang puluhan perguruan tinggi untuk terlibat langsung sebagai peserta, panitia, liaison officer, dan pengamat. Pendekatan ini dirancang agar generasi muda tidak hanya menjadi penonton, tetapi bagian dari proses pembelajaran kepemimpinan lintas bangsa.
AJAFA dan Pembelajaran Nilai Kepemimpinan
Melalui ASEAN Japan Friendship Association (AJAFA), Kappija21 memberikan pengalaman nyata kepada mahasiswa tentang nilai-nilai kepemimpinan, kebijaksanaan, cinta tanah air, penghormatan terhadap kemanusiaan, serta pentingnya persatuan dalam keberagaman. Nilai-nilai tersebut, menurut Dr. Sjahriati, menjadi fondasi utama bagi lahirnya pemimpin masa depan yang kompeten sekaligus berintegritas.
Pancasila sebagai Nilai Universal
Apresiasi khusus disampaikan kepada Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) atas dukungan penuh terhadap rangkaian kegiatan Kappija21. Kehadiran Kepala BPIP Prof. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D., bersama jajaran pimpinan, menjadi penguatan pesan bahwa Pancasila tidak hanya relevan sebagai dasar negara Indonesia, tetapi juga sebagai nilai universal yang dapat menginspirasi harmoni dan kerja sama global.

“Pancasila mengajarkan bahwa kekuatan sejati lahir dari keberagaman yang dirawat dengan persatuan,” ujar Dr. Sjahriati. Ia menegaskan bahwa semangat ini sejalan dengan visi Kappija dalam membangun komunitas ASEAN–Jepang yang saling menghormati dan tumbuh bersama.
Kolaborasi ASEAN–Jepang dan Peran Generasi Muda
Dalam konteks kemitraan kawasan, Dr. Sjahriati menekankan pentingnya kolaborasi ASEAN–Jepang dalam menghadapi tantangan global. Menurutnya, persahabatan yang telah terbangun selama puluhan tahun harus terus dirawat dan diperkuat melalui kerja sama pendidikan, budaya, dan kepemimpinan.

Kappija21 juga melibatkan mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu—termasuk seni, hukum, humaniora, dan perfilman—untuk mendokumentasikan perjalanan persahabatan ini. Kehadiran mahasiswa dari Timor Leste, sebagai bagian dari keluarga besar ASEAN, memperkaya makna kebersamaan lintas negara yang menjadi semangat utama forum.
Rangkaian 2025 dan Ruby Anniversary Kappija21
Seluruh rangkaian kegiatan tahun 2025—RLF, NLF, IYLA, Rapimnas, dan Munas—merupakan bagian dari Ruby Anniversary Kappija 21, menandai 40 tahun perjalanan organisasi sejak berdiri pada 1985. Mengusung tema “Echoing Friendship and Partnership Through Mutual Understanding for a Better Future”, Kappija21 menegaskan komitmennya untuk tidak hanya merayakan sejarah, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi masa depan kawasan.
Menuju Visi Bersama ASEAN–Jepang
Menutup pidatonya, Dr. Sjahriati mengajak seluruh peserta untuk menyatukan visi melalui Joint Statement sebagai panduan langkah ke depan. Ia juga memperkenalkan lagu khusus RLF yang diciptakan dalam tiga bahasa—Bahasa Indonesia, Jepang, dan Inggris—sebagai simbol harmoni dan persahabatan lintas budaya.
“A true leader is not one who seeks power, but one who empowers others. A true friend is not one who stands beside you, but one who stands with you, through thick and thin,” tuturnya sebelum mengajak seluruh peserta berdiri dan menyanyikan lagu RLF bersama.
Pembukaan RLF ke-29 ini menegaskan pesan kuat dari Surabaya: membangun masa depan ASEAN–Jepang membutuhkan generasi muda yang disiapkan dengan nilai, ruang belajar yang nyata, dan persahabatan yang terus dirawat. Dari sinilah langkah Kappija21 ke depan ditegaskan—tenang, konsisten, dan berorientasi masa depan.