Alumni Nakasone

Bukan Sekadar LO: Kisah Priska FKGEA Menjadi Jembatan Persahabatan Global di Tengah Kebangkitan Baru Kappija21

Bromo, Probolinggo – Ada momen-momen tertentu dalam perjalanan sebuah organisasi ketika langkah kecil berubah menjadi lompatan besar. Dan tahun 2025 menjadi salah satunya. Saat RLF, NLF, IYLA, Rapimnas, dan Munas Kappija21 berkumpul dalam satu tarikan napas di Surabaya, denyut organisasi ini terasa kembali—lebih kuat, lebih terbuka, dan lebih siap menantang masa depan.

Di tengah panggung besar itu, ada kisah-kisah kecil yang justru memberi napas bagi perjalanan besar Kappija21. Salah satunya datang dari Bromo, dari seorang anak muda FKGEA bernama Priska Nur Afifa, yang bertugas sebagai Liaison Officer (LO) bagi delegasi Malaysia.

Tugas yang sederhana di permukaan, tetapi menyimpan makna yang jauh lebih dalam.


Langkah Kecil yang Menghubungkan Dua Dunia

Motivasi awal Priska sangat ringan: ingin bertemu orang baru. Tetapi di antara kabut Bromo, percakapan lintas negara, dan ritme acara yang dinamis, ia menemukan pengalaman yang memperkaya hidupnya.

“Aku ikut ini karena menurutku seru, bisa ketemu teman-teman luar negeri, terus juga ketemu teman-teman beda universitas,” ujarnya.

Dari keinginan sederhana itulah Priska belajar satu hal penting: setiap orang datang dengan cerita dan kebiasaan yang berbeda. Dan memahami perbedaan adalah pintu pertama menuju pertemuan antarbudaya.


Jembatan di Tengah Perubahan Besar

Peran Priska sebagai LO mendapat konteks baru ketika Kappija21 memasuki fase transisinya. Tahun ini, Rapimnas membuka percakapan jujur: perubahan di Jepang, efisiensi JICA, ketatnya kompetisi global, hingga tantangan aging population membuat Kappija21 tak bisa lagi hanya menjadi “penerima”. Kita harus ikut mencipta peluang, menanam kontribusi, dan membangun relevansi baru.

Suara-suara dari Pengda mengalir apa adanya—keterbatasan SDM, minimnya kegiatan rutin, kebutuhan koordinasi yang lebih ringan. Namun dari kejujuran itulah muncul tekad baru.

Dan di tengah transformasi besar itulah, peran kecil seperti yang dijalani Priska menemukan maknanya. Ia bukan hanya mendampingi delegasi. Ia menjadi simbol bahwa Kappija21 punya generasi muda yang siap bergerak, siap terhubung, dan siap menjadi wajah Indonesia di depan tamu-tamu internasional.

“Mungkin dari situ aku sebagai jembatan penghubung kali, Liaison Officer begitu,” kata Priska.


Bromo: Ketika Pengalaman Menjadi Guru Kepemimpinan

Rangkaian RLF—dari City Tour, kunjungan RS Menur, Gala Dinner, hingga sunrise dan gurun pasir Bromo—bukan sekadar agenda. Ia menjadi ruang belajar praktis: bagaimana menjadi tuan rumah, bagaimana menghormati budaya, bagaimana menjalin relasi, dan bagaimana menghadapi situasi spontan dengan kepala dingin.

Dan di sana, di antara pasir, angin, dan tawa lintas negara, Priska merasakan kebanggaan kecil yang tulus: ia benar-benar berarti dalam perjalanan seseorang dari negeri lain.

FKGEA, di bawah naungan Kappija21, terbukti menjadi sekolah kepemimpinan yang hidup—bukan teoritis, bukan seremonial, tetapi terwujud dalam aksi nyata.


Kappija21: Menulis Bab Baru Bersama Generasi Muda

Ketika Munas akhirnya digelar dan seluruh suara bulat mendukung Sjahriati Rochmah sebagai Ketua Umum 2026–2029, kita menyaksikan satu hal: kaderisasi bukan lagi slogan. Ia hidup. Ia terasa. Ia disaksikan oleh generasi muda yang dipercaya untuk ikut memikul masa depan organisasi.

Kini, Kappija21 membawa mandat besar:
– memperkuat jejaring Indonesia–Jepang,
– mengembangkan skema kerja sama baru,
– mengkaji pendirian LSP/LPK,
– dan merumuskan pola kegiatan nasional yang lebih relevan bagi seluruh Pengda.

Kappija 21 memasuki fase baru—lebih adaptif, lebih lentur, lebih signifikan bagi generasi muda Indonesia.

Dan di tengah semua perubahan besar itu, kisah seorang LO bernama Priska mengingatkan kita bahwa kebangkitan organisasi besar tidak hanya ditentukan oleh rapat dan keputusan strategis, tetapi juga oleh keberanian seorang anak muda untuk menyambut dunia dengan hati terbuka.

Selama api itu dijaga, Kappija21 tidak sekadar melanjutkan sejarah—kita sedang menulis bab berikutnya.

Kappija21 melangkah ke ketinggian baru. Bersama. Lebih kuat. Lebih berarti (humas Kappija21)

https://kappija21.org

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*
*

Alumni Nakasone