RLF Surabaya-Bromo 2025: Suasana “Ceria dan Bersahabat” Buat Delegasi Jepang Terkesan
SURABAYA, Indonesia – Regional Leader Forum (RLF) ke-29 yang diselenggarakan oleh Keluarga Alumni Program Persahabatan Indonesia Jepang Abad 21 (KAPPIJA 21) di Surabaya dan Gunung Bromo (4-7 Desember 2025) berhasil menciptakan output ganda: membangun ikatan emosional sekaligus memperkuat komitmen lingkungan.
Meskipun RLF berfokus pada isu krusial seperti Kecerdasan Buatan (AI) dan penguatan kemitraan global, suasana hangat dan bersahabat yang diciptakan panitia menjadi sorotan utama. Makoto Sumiya, delegasi muda dari Jepang, mengakui RLF berhasil menciptakan pengalaman yang tak terlupakan di kunjungan perdananya ke Indonesia.
“Saya, Sumiya dari Jepang, ini adalah kunjungan pertama saya di acara Kappija21. Semua orang di sini menciptakan suasana yang sangat ceria dan bersahabat,” ujar Makoto Sumiya. “Pertunjukan penutup sangat meriah, dan saya benar-benar menikmati waktu yang menyenangkan di sini. Terima kasih banyak, sampai jumpa lagi!”
Kesan positif dari Sumiya ini menjadi validasi terbaik atas tema utama RLF 2025, yakni “ECHOING FRIENDSHIP AND PARTNERSHIP THROUGH MUTUAL UNDERSTANDING FOR A BETTER FUTURE”.
Aksi Nyata Konservasi di Panggung Bromo Sunset

Kunjungan delegasi internasional dari tujuh negara—termasuk Jepang, Malaysia, Thailand, Timor Leste, dan Singapura— mencapai puncaknya pada Sabtu (6 Desember 2025). Bersamaan dengan acara Bromo Sunset Music & Culture 9 di Amfiteater Seruni Point, KAPPIJA 21 membawa misi konkret: konservasi lingkungan.
Para alumni Persahabatan Indonesia–Jepang, termasuk perwakilan dari Jepang, secara simbolis menyerahkan bibit pohon kepada perwakilan masyarakat Tengger. Bibit-bibit ini ditujukan untuk ditanam di kawasan Bromo, menegaskan dukungan KAPPIJA 21 terhadap pelestarian alam di salah satu destinasi wisata paling ikonik di Indonesia.
Filosofi Bromo Memikat Hati Pemimpin Global
Ketua Umum KAPPIJA 21, Sjahriati Rochmah (Madam TJ), menjelaskan alasan strategis pemilihan Bromo.
“Bromo dipilih karena memiliki filosofi yang sangat kuat. Setelah program Seven Lakes sebelumnya, dan rencana Seven Beaches tahun depan, Bromo memberikan daya tarik khusus,” kata Madam TJ. “Ini yang membuat teman-teman dari berbagai negara penasaran untuk berkunjung langsung ke Probolinggo.”
Jembatan Promosi dan Leadership
Kehadiran delegasi internasional, termasuk Makoto Sumiya, ini disambut antusias oleh Bupati Probolinggo, Muhammad Haris. Bupati menekankan bahwa momen ini adalah peluang emas untuk mempromosikan potensi daerah.
“Kedatangan para delegasi ini adalah harapan besar kami. Mereka disiapkan dan belajar banyak tentang leadership. Ini adalah momentum penting untuk memperkenalkan potensi daerah ke dunia,” terang Bupati Haris.
Melalui pengalaman langsung yang “ceria dan bersahabat” dan aksi nyata konservasi, RLF KAPPIJA 21 berhasil memperkuat fondasi kemitraan Asia-Jepang, membuktikan bahwa pertukaran budaya dan komitmen lingkungan adalah kunci membangun jaringan global yang kuat dan berkelanjutan (humas Kappija21)