Kappija21: Kepedulian Kecil, Harapan Besar di RS Menur Surabaya
Dukungan Sosial di Tengah Momentum Kebangkitan Organisasi
Surabaya — Di tengah dinamika besar Kappija 21 sepanjang 2025, kunjungan sosial ke RS Jiwa Menur Surabaya menjadi salah satu momen paling bermakna. Penyerahan bantuan kepada pasien rehabilitasi NAPZA bukan hanya menghadirkan empati, tetapi juga menegaskan arah baru Kappija21—lebih terbuka, relevan, dan hadir di tengah persoalan nyata masyarakat.

Perwakilan Alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia Angkatan 1991, Aulia Andriansah, menyerahkan bantuan sosial kepada RS Jiwa Menur Surabaya. Penyerahan bantuan ini didampingi Presiden Kappija21, Dr. Sjahriati Rochmah, yang juga alumni FH UI 1991, sebagai wujud kepedulian dan solidaritas dunia akademik terhadap proses rehabilitasi NAPZA.
Pesan Empati dari Presiden Kappija21
Presiden Kappija21, Dr. Sjahriati Rochmah, yang juga alumni FH UI 1991, menegaskan bahwa kegiatan ini berangkat dari keprihatinan dan empati civitas akademika terhadap generasi muda yang terjerat penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif Lainnya (NAPZA).
“Penyerahan bantuan ini berangkat dari keprihatinan dan empati kami terhadap generasi muda yang terjerat penyalahgunaan NAPZA,” ujar Dr. Sjahriati Rochmah.
Ia menambahkan, bantuan tersebut diharapkan dapat membantu jajaran RS Menur dalam mengupayakan kesembuhan para pasien, sekaligus menjadi penyemangat moral bagi mereka yang tengah menjalani rehabilitasi.
“Kami berharap bantuan ini dapat melipatgandakan semangat para penghuni untuk bisa terlepas dari jerat NAPZA, karena ada kepedulian dari saudara-saudaranya di luar sana,” tuturnya.
Implementasi Nyata Tri Dharma Perguruan Tinggi
Menurut Dr. Sjahriati, keterlibatan alumni, dosen, dan mahasiswa dalam kegiatan ini merupakan wujud nyata pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dharma ketiga, yakni pengabdian kepada masyarakat.

“Dari sisi kami, penyerahan bantuan ini adalah implementasi dari semangat Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat,” tegasnya.
Ia juga menekankan bahwa nilai bantuan bukanlah ukuran utama, melainkan ketulusan niat di baliknya.
“Memang nilainya mungkin tidak seberapa, tapi ini adalah wujud kepedulian kami dari hati yang paling tulus,” ujarnya.
Bagian dari Rangkaian Besar RLF hingga Munas 2025
Kegiatan di RS Menur menjadi bagian dari rangkaian RLF, NLF, IYLA, Rapimnas, dan Munas 2025—forum besar yang mempertemukan delegasi ASEAN–Jepang, alumni lintas generasi, pengurus pusat, hingga pengda dari berbagai provinsi. Momentum ini menandai kebangkitan Kappija21 sebagai organisasi yang tidak hanya aktif dalam jejaring internasional, tetapi juga hadir dalam aksi sosial nyata.

Menapaki Fase Baru Kappija21
Dari Rapimnas hingga Munas, Kappija21 menegaskan arah barunya: lebih adaptif, kolaboratif, dan relevan bagi generasi muda. Mandat kepemimpinan periode 2026–2029 menjadi penanda kesinambungan gerak organisasi.
Di tengah perubahan global yang cepat, satu hal tetap terjaga—semangat saling menguatkan sebagai DNA Kappija. Dari RS Menur Surabaya, pesan itu kembali dipertegas: Kappija21 melangkah bersama, lebih kuat, dan lebih berarti.(Humas Kappija21)