Alumni Nakasone

Rezeki Ngopi di Bromo: Hendhyfoto Bongkar Rahasia Paling Nendang dari Tiga Gunung dan Event Kreatif

Kisah Spontan Tim Humas Kappija21 yang Berujung pada Bocoran View Terbaik Bromo dan Kenapa Kita Harus Bangga dengan Komunitas Lokal.

Siapa sangka, tugas paling sederhana malah membawa rezeki besar. Tim Humas Kappija21 saat itu diminta bantuan oleh Dewan Pengawas (Dewas), Kak Wening dan Bang Affan, untuk membeli kopi. Sambil menunggu pesanan disajikan, mata tim Humas menangkap sosok Hendhy Purnomo—yang beken dengan nama Hendhyfoto, pegiat fotografi sekaligus aktivis lokal Bromo.

Wawancara dadakan pun terjadi! Hendhyfoto, yang mengaku happy banget rombongan internasional Kappija21 (dari Jepang dan ASEAN) datang, langsung all out memaparkan semua rahasia Bromo. Intinya: Bromo bukan cuma pemandangan, tapi mesin ekonomi kreatif yang hidup.

Rahasia Paling Penting: Kapan Bromo Cantik Maksimal?

Sebagai fotografer, Hendhyfoto tahu betul timing terbaik. Ini bocoran wajib bagi siapa saja, termasuk delegasi dari luar negeri:

“Idealnya datang ke sini pada bulan Juni, Juli, atau Agustus,” katanya.

Kenapa? Simpel. Bulan-bulan itu adalah musim kemarau. Cuaca dijamin cerah total. Dan yang paling nendang? Kalian bisa melihat Tiga Gunung Sekaligus—Gunung Batok, Gunung Bromo, dengan latar belakang Gunung Semeru yang gagah—tanpa gangguan kabut!

Bromo Bukan Sekadar Sunrise, Tapi Panggung Dunia

Hendhyfoto juga menegaskan bahwa Bromo sangat siap menyambut tamu global karena event-nya keren-keren:

  • Jazz Gunung: Musik jazz di ketinggian! Ini event yang dapat penghargaan hijau karena penontonnya diajak peduli lingkungan dan bersih-bersih sampah.

  • Bromo Sunset Music & Culture: Acara yang dihadiri Kappija21. Ini bukan cuma konser, tapi motor yang menggerakkan 17 sub-sektor ekonomi kreatif di Probolinggo.

Opini Hendhyfoto jelas: Kunjungan Kappija21 membantu branding Bromo sebagai pusat event kreatif yang mendunia.

Tips Survival Paling Santai: Soal Ketinggian dan Perut

Di akhir obrolan, Hendhyfoto juga memberikan tips survival yang relateable banget, khususnya soal adaptasi tubuh di ketinggian:

  • Reaksi Alami: Jangan kaget kalau di Bromo perut kadang bereaksi aneh (mual atau kentut).

  • Pesan Hendhyfoto: “Itu hal yang reaksi alami dalam tubuh, bukan menjadi penghalang. Biasakan itu, itulah sensasinya di gunung seperti itu.” Intinya, bawa santai saja!

Kisah ngopi ini membuktikan, tim Humas Kappija21 berhasil mendapatkan informasi lengkap dari duta lokal terbaik. Komunitas lokal seperti Hendhyfoto adalah kunci untuk mempromosikan pesona Bromo yang sebenarnya: indah alamnya, kuat event-nya, dan hebat orangnya (humas kappija21)

https://kappija21.org

One comment

  1. Pingback: Kisah Ibu Tia, UMKM, dan Abon Rajungan di RLF Kappija21

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*
*

Alumni Nakasone