Estafet Kepemimpinan Dimulai dari Kampus: Langkah Strategis Kappija-21

Palembang — Di tengah semangat kebersamaan, Kappija-21 kembali menegaskan perannya sebagai wadah alumni yang tak hanya bernostalgia, tapi juga menatap masa depan. Melalui Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) dan National Leader Forum (NLF) 2024 yang digelar di Palembang, organisasi alumni program pertukaran Indonesia–Jepang abad 21 ini mulai melangkah lebih jauh: menggandeng perguruan tinggi.
Dr. Imam Nuraryo, M.A., Wakil Ketua 1 Bidang Sosial Ekonomi Kappija-21, menjelaskan bahwa kolaborasi ini bukan sekadar strategi organisasi, tapi bentuk komitmen jangka panjang untuk regenerasi. “Program pertukaran ke Jepang secara resmi berhenti tahun 2023. Anggota kami banyak yang sudah sepuh. Tapi misi sosial kami nggak boleh berhenti. Makanya kami gandeng kampus-kampus,” katanya dalam wawancara santai bersama kanal Tujuh7 TV.
Tahun ini, Universitas Baturaja dan STISIP Chandradimuka jadi dua dari sejumlah kampus di Sumatera Selatan yang diajak berkolaborasi. Lewat kerja sama ini, mahasiswa dan dosen bisa terlibat langsung dalam berbagai kegiatan sosial yang selama ini dijalankan Kappija-21. Rektornya bahkan ikut datang langsung ke lokasi—tanda sambutan yang hangat dari dunia akademik.
Uniknya, proses koordinasi Rapimnas sebagian besar sudah dilakukan secara virtual. “Sekarang tinggal pemaparan aja. 85 sampai 90 persen udah rampung lewat meeting online,” kata Kak Imam. Dengan begitu, pertemuan tatap muka di Palembang bisa fokus ke hal-hal penting: penegasan sinergi, pengukuhan, dan membangun koneksi antar generasi.
Usalama, host podcast 77 TV, menyebut langkah Kappija-21 ini sebagai bentuk estafet nilai. “Kolaborasi ini bukan cuma soal menyambung program, tapi juga menyambung semangat,” katanya.
Dari nostalgia alumni ke ruang-ruang kampus yang penuh semangat muda, Kappija-21 membuktikan bahwa tongkat kepemimpinan bisa terus berpindah tangan—asal dijaga bersama.