UINF 2020 dibuka pada 16 Oktober 2020 dan dihadiri oleh beberapa sosok yang berperan besar dalam studi kejepangan, seperti Bapak Ismadji Hadisoemarto, wakil ketua umum Perhimpunan Alumni Dari Jepang (PERSADA), Bapak Harry Kaligis, Bsc. MBA. MPA, ketua umum KAPIJJA-21, Ibu Sjahriati Rochmah, S.H., S.Pd., M.Hum, LL.M., wakil ketua umum KAPIJJA-21, Prof. Dr. Fasli Jalal, Ph.D, rektor Universitas YARSI & pembina MDG-N, Dr. Adrianus Laurens Gerung Waworuntu, M.A., dekan FIB UI, serta Dr. Endah Hayuni Wulandari, S.S., M.Hum, ketua program studi Jepang FIB UI.
Dalam sambutannya, Dr. Fasli Jalal menyatakan bahwa kita (bangsa Indonesia) perlu belajar dari bangsa Jepang karena Jepang merupakan negara yang maju namun tetap mampu memegang teguh akar kebudayaannya. Dr. Endah Hayuni sendiri menjelaskan bahwa budaya merupakan jembatan paling netral antara Jepang dan Indonesia. Bapak Ismadji Hadisoemarto menyambut baik usaha-usaha untuk memperkenalkan budaya Jepang kepada masyarakat Indonesia terutama generasi mudanya agar bangsa Indonesia mampu menerapkan prinsip-prinsip hidup masyarakat Jepang yang disiplin dan taat aturan serta berbudaya. Untuk mendukung hal tersebut, Bapak Harry Kaligis menyatakan bahwa KAPIJJA-21 menawarkan program milenial, beasiswa, dan pertukaran pelajar agar kerja sama antara Jepang dan Indonesia mampu menjadi semakin erat.
UINF 2020 juga turut menjembatani antara Indonesia dengan Jepang. Adapun mata acara yang ditawarkan antara lain, webinar shodo dan origami, webinar studi ke Jepang, serta lomba-lomba studi kejepangan seperti esai dan pidato berbahasa Jepang. Acara ini berlangsung pada tanggal 16 dan 17 Oktober 2020 melalui media daring.